Loading...
Please wait, while we are loading the content...
Similar Documents
Layanan Rehabilitasi Bagi Penyandang Tunanetra Di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas Daerah Istimewa Yogyakarta
| Content Provider | Semantic Scholar |
|---|---|
| Author | Damar, Cahyono |
| Copyright Year | 2017 |
| Abstract | Rehabilitasi tunanetra di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) DIY diberikan untuk membantu tunanetra agar hidup mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan layanan rehabilitasi bagi penyandang tunanetra di BRTPD DIY. Penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu Seksi Bina Netra dan Grahita BRTPD. Objek penelitian ini berupa pelaksanaan layanan rehabilitasi tunanetra yang meliputi tahapan, program, dan hambatan di Balai RTPD DIY. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program rehabilitasi diperuntukkan bagi penyandang tunanetra berusia 18 sampai 45 tahun dan umumnya berlangsung selama 3 tahun. Tahapan rehabilitasi meliputi identifikasi dan seleksi, penempatan program, pelayanan dan bimbingan (fisik, sosial, keterampilan), praktek belajar kerja, pembinaan lanjut dan bantuan usaha, serta terminasi. Pelaksanaan program rehabilitasi dilakukan dalam tiga jenis rehabilitasi yaitu rehabilitasi medis berupa layanan klinik dan terapi, rehabilitasi sosial meliputi bimbingan fisik dan sosial dan bimbingan keterampilan. Keterampilan utama yang dilatih adalah keterampilan massage dengan tambahan kerajinan tangan dan industri rumahan sebagai penunjang. Hasil menunjukkan bahwa hampir 90% lulusan dapat menggunakan keterampilan massage sebagai penunjang penghasilan dan kemandirian. Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan rehabilitasi diantaranya keterbatasan data penyandang tunanetra di wilayah DIY yang cenderung kurang valid, minat untuk mengikuti pogram rehabilitasi, dan sikap warga binaan. Meskipun demikian, pihak balai senantiasa melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut. Segala bentuk layanan rehabilitasi yang diberikan telah mampu membantu tunanetra kembali bermasyarakat, memiliki usaha, dan memenuhi kebutuhannya. |
| File Format | PDF HTM / HTML |
| Alternate Webpage(s) | https://core.ac.uk/download/pdf/132421620.pdf |
| Language | English |
| Access Restriction | Open |
| Content Type | Text |
| Resource Type | Article |